5 Rahasia Awet Muda Ala Kiai Mukhlisin
Fisik boleh menua. Tapi jiwa harus tetap muda!
KH. Dr. Mukhlisin Sa’ad. MA
Saya sempat penasaran dengan resep sehat-bugar KH. Dr. Mukhlisin Sa’ad. MA. walaupun umur beliau sudah 61 tahun, beliau masih punya kekuatan fisik dan semangat yang tak bisa diremehkan bahkan bisa mengalahkan anak muda seusia saya. Terutama semangat belajar dan menebar manfaat bagi orang lain. Untuk menuntaskan rasa penasaran saya tersebut, akhirnya saya serius mendengarkan setiap nasihat yang beliau sampaikan, mencermati dan mengamati tingkah laku beliau. Ada beberapa hal atau faktor yang membuat beliau tetap sehat-bugar meski umur beliau sudah memasuki kepala enam.
Yang pertama adalah beliau aktif melakukan senam Lien Tien Kung, senam ini merupakan salah satu gerakan terapi olah tubuh, dilakukan dengan tempo pelan tetapi mampu membangkitkan energi untuk mengaktifkan kembali organ-organ tubuh dan penyempurnaan untuk menjadikan tubuh lebih segar, sehat dan kuat.
Saat masih menjadi santri, saya sering melihat Kiai dan guru-guru melakukan senam Lien Tien Kung di halaman masjid Nur Al-Mashduqiyyah. Senam Lien Tien Kung biasanya dimulai dari jam 06.00 WIB sampai selesai. Ling Tien Kung bukan senam biasa tetapi merupakan terapi pengobatan. Ling Tien Kung berasal dari kata ling (nol), tien (titik), dan kung (ilmu). Jadi, bisa diartikan ilmu titik awal, bahwa tubuh manusia punya sumber energi yang tak pernah padam.
Yang kedua adalah pola makan yang sehat. Setelah bertanya kepada Gus Ahmad Tijani atau biasa dipanggil Gus Dani, ternyata beliau menganjurkan kepada seluruh anggota keluarganya agar mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, bahkan beliau sama sekali tidak mau untuk mengkonsumsi mie instan.
Cara makan beliau pun mengikuti sunnah Nabi, Kiai Mukhlisin tidak akan menelan makanan sebelum makanan tersebut benar-benar halus atau setelah 40 kali dikunyah. Makanya waktu beliau makan tidak pernah sebentar, minimal 30 menit walau porsinya sedikit.
Yang ketiga adalah pola pikir beliau yang sangat baik. Sifat optimis dan selalu berpikir positif sangat tampak dalam kehidupan beliau, para peneliti di Amerika Serikat menemukan orang-orang yang optimis lebih mungkin untuk memiliki umur panjang, masa hidup mereka bisa sampai 85 tahun atau lebih. Rata-rata, pria dan perempuan memiliki umur 11-15% lebih lama, dan secara signifikan lebih mungkin hidup sampai usia 85 tahun dibandingkan dengan kelompok yang tidak optimis.
Keempat adalah selalu menyempatkan salat berjamaah dan pola istirahat yang teratur. Kiai Mukhlisin selalu mendirikan salat secara berjamaah, biasanya beliau salat berjamaah dengan Bu Nyai. Kalau tidak ada, bisa dengan anggota keluarga lain. Bahkan beliau tidak gengsi mengajak sopir pribadinya untuk salat berjamaah. Kiai Mukhlisin juga merupakan ahlu Thariqah Tijany yang tak luput dari membaca amalan-amalan saat Subuh. Waktu istirahat beliau juga teratur, tidak sembarangan. Sama seperti Nabi yang melakukan Qailulah dan lain sebagainya.
Yang terakhir. Saat Habib Husein bin Abdurrahman Ba’ali menjadi Muballigh di acara Tabligh Akbar PP. Badridduja wilayah Al-Mashduqiah, beliau bercerita bahwa pernah ditanya soal rahasia mengapa masih tampak muda dan bergairah? Padahal umur beliau sudah tidak lagi muda. Jawabannya adalah ‘carilah istri muda!’ Hal ini juga pernah disampaikan oleh Kiai Mukhlisin kepada santri-santrinya untuk mencari pasangan yang lebih muda, sebab jika umur kita sudah tua maka masih ada istri muda yang bisa melayani kita dengan maksimal.
Jarak umur Kiai Mukhlisin (61) dengan Nyai Zulfa (51) kira-kira 10 tahun. Apabila menikah dengan pasangan yang seumuran, maka saat kita sudah tua renta, kondisi istri pasti tak jauh berbeda. Akibatnya pelayanan kepada suami juga kurang maksimal. “Fisik boleh tua, tapi jiwa harus tetap muda!” Dawuh Kiai Mukhlisin.[Bee]
Follow Us on: