Berita

KUKp, Sebagai Pengamalan Pondok Yang Baik Dan Asri

KuKp (Kuliah Umum Kepondokan) menjadi kelajutan dari rentetan acara PROSPEK, berlokasi di auditorium Al-mashduqiah, dan diikuti oleh seluruh santriwan/wati, jajaran dewan guru, berserta keluarga pengasuh, acara ini berlangsung selama sehari dua malam, dari malam Senin hingga malam Selasa, 27-28 Juli 2025.
KUKp sendiri diadakan bertujuan agar para peserta didik, khususnya santri baru dapat mengenal pondoknya, sehingga para santri tidak salah paham terhadap segala sesuatu yang ada dalam pondok Al-mashduqiah.
Dalam pelaksanaan KUKp dibagi menjadi 6 babak, babak pertama yang diisi oleh pengasuh KH. Dr. Mukhlisin Sa’ad. MA, disana beliau menjelaskan definisi sejarah pondok pesantren didirikan, serta arti dari panca jiwa yang merupakan ruh dari pondok pesantren Al-mashduqiah. Babak ini sekaligus pembukan dan sambutan dari KUKp tahun ini.


Babak kedua diisi oleh KH, Tauhidullah Badri. Yang mana dibabak ini beliau menyampaikan profil pewakaf sekaligus pendiri pondok pesantren Badridduja, KH, Badri Masduqi, mulai dari kelahiran hingga kiat-kiat sang pengasuh dalam mengabdi kepada ilmu hingga akhir hayatnya.
Sebenarnya babak ketiga diisi oleh ust. H. Ahmad Tijani. M. Pd, namun karena udzur syar’i dan penghematan waktu, sesi ini diganti oleh Ust. Syamsuri. S.H.I, selaku ketua bagian keuangan, beliau menyampaikan mengenai keuangan pondok pesantren mulai dari rincian pembayaran seluruh santri dari tingkat wustha hingga Ulya, proses perubahan sistem menjadi satu pintu pembayaran, sampai cara konsultasi jiga ada yang hendak ditanyakan mengenai keuangan. Pondok.
Lalu babak keempat dibawakan oleh Ust. H. Ahmad Tijani. M. Pd. Beliau menerangkan tentang pendidikan pondok pesantren, apa itu pondok Al-mashduqiah, hingga berpesan supaya para santri jangan fanatik terhadap pondok, yang mengira jika masuk pondok pesantren Al-mashduqiah, maka pasti akan sukses, sebab kesuksesan ada ditangan masing-masing, bukan ditangan pengasuh.


Babak terakhir diisi Ny. Hj. Zulfa Badri. S. Pd. I, yang menjelaskan tentang pentingnya berdo’a kepada yang maha esa, beliau juga memberitahu waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa. Sesi ini juga disertai dengan do’a penutup, menandai berakhirnya acara KUKp pada tahun ini.
Selain itu ada yang unik di KUKp tahun ini, yang mana seluruh santri duduk di kursi dengan bangku didepannya , hal ini mempermudah santri untuk menulis materi dalam acara, tak seperti tahun-tahun sebelumnya yang hanya beralaskan terpal saja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *