Ragu-ragu Dalam Beriman

Mauizhah Pengasuh ketika Apel Ahad Pagi bersama Dewan Guru PP. Al-Mashduqiah.

Ahad, 20 September 2020

Salah satu penyakit manusia yang merupakan hamba Allah adalah ragu-ragu dalam keimanannya kepada Yang Maha Kuasa. Benar beriman, tapi masih ada keragu-raguan. Belum terbentuk yaqiinan shaadiqon. Keyakinan yang benar. Keyakinan bahwa semua yang terjadi benar-benar karena takdir Allah.

Ragu-ragu inilah yang membuat seorang hamba tidak konsisten menjalankan perintah Allah. Bukankah dalam shalat tahajjud Allah menjanjikan Maqaaman Mahmuuda? Ini janji Allah dalam Al-Quran dan Allah tidak pernah mengingkari janjiNya. Sudahkah kita mempercayai janji ini? Percayakah kita dengan sepenuh hati? Tanpa keraguan?
Jika seorang hamba yakin bahwa ada manfaat di shalat Tahajjud, ia pasti akan mengerjakannya!

Masalah keragu-raguan inilah yang diingatkan oleh Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam:

لا يشككنّك في الوعد عدم وقوع الموعود…

“Janganlah tertundanya janji Allah yang akan diberikan kepadamu membuatmu ragu-ragu terhadap janji Allah”.

KEBERHASILAN DIMULAI DARI KEYAKINAN

قال أحمد شوقى بك:
قف دون رأيك في الحياة مجاهدا

إن الحياة عقيدة وجهاد

“Berdirilah dirimu dengan tegak membela gagasanmu/pendirianmu/keyakinanmu. Sesungguhnya hidup adalah keyakinan dan perjuangan”

Pertanyaannya…
Bagaimana kita mau membela keyakinan kita, jika keyakinan kita di dalam hati belum utuh, masih disusupi keraguan-keraguan.

قال معروف عبد الغني الرصافي (١٨٧٥-١٩٤٥)

فشر العالمين ذَوُوْ خمول
إذا فاخرتهم ذكروا الجدود
وخير الناس ذو حسب قديم
أقام لنفسه حسبا جديدا

“Manusia paling buruk adalah orang yang malas. Jika kamu mengajaknya berbangga-bangga, mereka akan menyebut kakek-kakeknya.
Sedangkan manusia yang paling baik adalah mereka yang mempunyai garis keturunan yang bagus (memiliki kehormatan) dan mampu membangun kehormatan yang baru”

Oleh karena itu, keyakinan kita kepada Allah, mari senantiasa kita renungkan dan terus kita pertanyakan kepada diri kita.

Betulah saya yakin? Betulkah saya iman dengan utuh? Betulkah saya sudah bebas dari keragu-raguan dari janji-janji yang telah Allah tetapkan?

والله أعلم بالصواب

Semoga kita selalu berada dalam perlindungan Allah SWT. Amin.
[09:21, 9/20/2020] Mudir: Ahmad Syauqi Bek itu seorang penyair dan pejuang.
Penyair itu tdk semuanya diperdaya syetan. Ada penyair yg hidup dgn cara sufi dan sangat antusias berjihad. Syairnya pun mencerminkan keyakinan dan arah hidup yg dipedomani.
Contoh yg lain adalah Ma’ruf Abd al-Ghani al-Rashafi. Syairnya penuh nasehat spt disebut di atas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *