Seminar Jurnalistik Santri 2023, Merangkai Kata, Mengubah Dunia!
Ambil Peluang, Buka Wawasan, Tuliskan Sejarah
jargon seminar jurnalistik 2023
Al-Mashduqiah – Jurnalistik Al-Mashduqiah (JM) sukes menggelar seminar jurnalistik santri pada Ahad (01/01/2022), dengan tema ‘Merangkai Kata Mengubah Dunia’ sekaligus Launcing MAZAYA (Media Kreasi Santri Al-Mashduqiah) XVIII. Diikuti oleh seluruh kru jurnalistik dan 150 santri, terdiri dari 50 santri putra dan 100 santri putri. Seminar ini dilaksanakan di gedung Graha Ihsana lt. 2. PP. Al-Mashduqiah, Patokan Kraksaan Probolinggo.
“Seminar ini bertujuan untuk menambah wawasan dan kecintaan santri terhadap dunia literasi dan literatur.” Jelas Ust. Hasby Ilman Hafid selaku penanggung jawab Jurnalistik Al-Mashduqiah. “Sebenarnya seminar ini dilaksanakan pada Ahad (25/12/2022) namun karena kegiatan pesantren yang padat seminar baru bisa dilaksanakan pada hari ini (01/01).” lanjutnya.
Seminar ini dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama dimulai pada pukul 07.15 WIB sampai pukul 08.30 WIB. Pada sesi pertama diisi oleh Ust. Imam Zarkasyi selaku Dewan Konsultan Jurnalistik Al-Mashduqiah, beliau memberikan sambutan seminar sekaligus melaunching MAZAYA XVIII.
Awal perjalanan MAZAYA pada tahun 2013 dengan nama Shofaa atau yang lebih dikenal Asofful Akhir (kelas akhir), yang diisi karya tulis kelas XII MA. Tapi setelah mendapat saran serta nasihat dari Kiai dan dewan guru, nama Shofaa diganti dengan nama Media Kreasi Santri Al-Mashduqiah atau disingkat dengan MAZAYA pada tahun 2014.
Setelah sarapan pagi, seluruh santri kembali berkumpul di Graha Ihsana pada pukul 08.50 untuk melanjutkan sesi kedua. Panitia seminar jurnalistik kali ini mengundang Siti Nurhaliza selaku kontributor NU Online dan host Pantura TV. Beliau mengisi dan membahas dasar-dasar pers, jurnalistik dan memotivasi santri agar semangat dalam menulis. “Yang terucap akan hilang namun yang tertulis akan abadi.” Tuturnya.
“Pers merupakan media yang digunakan dalam jurnalistik sedangkan jurnalistik merupakan aktifitas yang dilakukan seperti menulis.” Jelasnya kepada seluruh santri. Ia juga menuturkan antara pers dan juranalistik merupakan sesuatu hal yang saling berhubungan satu sama lain. Narasumber juga memberikan hadiah berupa buku karangannya kepada santri yang berhasil menjawab pertanyaan.
Usai seminar santri secara umum, kemudian ada waktu sharing narasumber dengan kru Jurnalistik Al-Mashduqiah, Mbak Nur Haliza memberikan tips dan solusi dari masalah yang biasa dialami oleh kru jurnalis pada umumnya. Seminar jurnalistik berakhir pada pukul 11.10 WIB. Seminar ditutup dengan sesi foto seluruh santri bersama narasumber, Dewan Konsultan serta penanggung jawab Jurnalistik Al-Mashduqiah.