MDQ Band Raih Juara 1 Lomba Cover Hari Santri Nasional se Jawa-Timur

Senin (07/11). MDQ Band berhasil meraih juara 1 dalam lomba cover lagu Hari Santri Nasional (HSN) yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bersama One Pesantren One Produk (OPOP). Perlombaan dilakukan secara virtual antar pondok pesantren se-Jawa Timur. Perlombaan ini diadakan sebagai peringatan hari santri Nasional 22 Oktober 2022.
Menurut keterangan Idamiah Zulfani Agustin yang menjadi vokalis dalam lomba cover lagu hari santri Nasional. Informasi lomba pertama kali didapat dari Ust. Syifa’ salah satu guru di pesantren Al-Mashduqiah. “Dia memberitahukan bahwa akan ada lomba cover lagu hari santri Nasional se-Jawa Timur pada 17 Oktober 2022. Kami pun menerima usulan itu dan mulai berlatih.” Jelasnya.
Latihan dimulai 1 minggu sebelum pengambilan vidio. Latihan dilakukan setiap pulang sekolah selama 2 jam dan dilanjutkan pada saat malam hari tepatnya pukul 19.30 WIB sampai 21.00 WIB. Mereka berlatih di Studio pesantren kurang lebih 5 jam setiap hari.
Selama latihan mereka harus menjaga suara dari hal-hal yang merusak suara seperti makanan berminyak, minuman dingin dan lain-lain serta sering mengonsumsi minuman Jahe. Ini dilakukan agar suara tetap terjaga dan bagus.
Jumlah peserta yang ikut dalam perlombaan ini sebanyak 6 orang, 3 di antaranya merupakan vocal utama dan 3 lainya merupakan backing. “Mencocokkan suara dengan nada satu dan nada dua. Hal ini disebabkan nada yang digunakan semakin tinggi.” Jelas Idamiah Zulfani Agustin atau yang biasa dipanggil Fani itu saat ditanya hal apa yang paling sulit saat latihan.
Hal yang menjadi poin dari vidio klip lagu Hari Santri Nasional Al-Mashduqiah pada saat Idamiah Zulfani Agustin atau yang kerap dipanggil Fani membacakan syair dengan nada Sinden. Nada untuk syair Sinden sendiri diambil dari petikan gitar. “Fani harus menyesuaikan nada Sinden dengan petikan gitar yang dimainkan.” Tutur Ust. Defly selaku penggung jawab dan pelatih kelompok MDQ Band.
Rekaman dilakukan pada Selasa malam (26/10) di studio musik pesantren mulai setelah melaksanakan salat Isya’ sampai 21.00 WIB. “Ini merupakan sesuatu yang sulit sebab ada beberapa vokalis yang sakit sehingga menghambat proses pengambilan suara. Bahkan 1 lirik paragraf bisa diulang 10 sampai 15 kali percobaan.” Jelas Ust. Defly.
Keesokan harinya, Rabu (27/10) mereka melakukan taking video di Utama Raya Banyuglugur, Situbondo. Mereka berangkat pada pukul 14.00 WIB. Pengambilan vidio baru dimulai 15 menit setelah sampai tujuan. Menurut penuturan Ust. Defly, pada saat taking video para Kru tidak memiliki kosep apapun. Semua dikonsep baru dirancang saat tiba di tempat syuting.
“Proses syuting dilakukan mendadak, setelah mendapat kabar dari Ust. Syifa’ bahwa waktu pengumpulan vidio sudah dekat. Kami langsung menuju lokasi. Tidak punya konsep apapun sebelum berangkat. Konsep baru dirancang pada saat tiba di lokasi Syuting. Begitu juga dengan posisi kamera.” Tutur Ust. Defly.
6 orang terlibat dalam proses taking video. Meliputi 1 orang dari Bafitas (Bagian Fasilitas) 3 orang dari Kru MM (Mashduqian Multimedia) dan 2 orang dari Asatidz. Dalam pengembilan vidio membutuhkan 2 kamera dan satu drone. “Berhubung drone yang dibawa mengalami kesalahan setting jadi vidio hasil rekaman rusak sehingga tidak bisa digunakan.” Jelas Ust. Defly.
Proses syuting selesai pada pukul 05.00 WIB. Mereka tiba di pesantren tepat pukul 20.00 WIB. Setelah melakukan proses syuting kini mulai melakukan proses pengeditan vidio. Hal ini dilakukan oleh Ust. Defly selaku penanggung jawab perlombaan ini dan juga berpengalaman dalam pembuatan vidio.
Editing vidio langsung dimulai setelah taking video tepatnya pukul 20.00 sampai pukul 06.00 WIB pagi. Pengeditan dilanjutkan pada pukul 07.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB, Ust. Defly selaku editor hanya beristirahat untuk makan dan salat saja. Vidio diupload hari Kamis (28/10) tepatnya pukul 20.00 WIB.
Total peserta yang ikut dalam perlombaan ini sebanyak 32 instansi dari berbagai daerah di Jawa Timur. “Saingan terberat dalam perlombaan ini berasal dari PP. Al-Amien. Sebab dari pertama vidio diupload, viewers PP. Al-Amien saling bersaing dengan PP. Al-Mashduqiah hingga hari terakhir perlombaan.” Jelas Ust. Defly yang juga seorang musisi dan programmer itu.
Menurut penuturan Ust. Defly total vidio yang dimasukan dalam cover lagu hari santri Nasional sebanyak 100 klip vidio lebih. Setelah seminggu menunggu kabar pemenang lomba. Tepat pada Senin (07/11) panitia mengumumkan bahwa Al-Mashduqiah berhasih meraih juara 1 dalam lomba cover lagu Hari Santri Nasional tingkat Jawa Timur.[Bee/Phill]
Follow Us On :