Tes Kemampuan Dasar, langkah awal perjalanan yang panjang
Al-Mashduqiah, 01 Juli 2025, hari ini seluruh santriwan/wati yang total berjumlah 79, dari putra 39 santri, sedangkan yang putri 40 akan mengikuti TKD (Tes Kemampuan Dasar), selain peserta didik baru agenda ini juga diikuti oleh P2SB (Panitia Penerimaan Santri Baru) dan Staf HAMIM (Halqotul Muallimin/Mat Al-Isamiyah) sebagai koordinator lapangan, serta pengawas ruang ujian, selayaknya tahun-tahun sebelumnya, TKD tahun ini pun dilakukan di Auditorium pesantren, mulai dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.

Tes Kemampuan Dasar ini bertujuan supaya para santri bisa mengenali potensinya, juga agar panitia dapat mengetahui tingkat kederdasan masing-masing anak dibidang akademik. Sebelum ujian dimulai, para santri baru berkumpul di lapangan depan masjid Nur Al-Masduqiyyah, bersama jajaran panitia dan Ust.H. Ahmad Tijani, M.Pd. selaku Direktur HAMIM untuk menyampaikan sambutan serta pesan-pesan kepada peserta didik baru.
Materi formal yang diujikan pada TKD kalo ini ada tiga, tes diawali dengan mata pelajaran Berhitung dengan durasi selama satu jam, dilanjut istirahat sekaligus sarapan pagi, hingga pukul 09.00 WIB, lalu pelajaran Bahasa Indonesa dan Imla’ di tes kedua dan ketiga yang masing-masing juga berdurasi satu jam.
Selain pelajaran formal, ada juga tes mengaji kitab al-qur’an untuk menentukan tingkat jilid sesuai sandar metode ummi, tes mengaji ini akan dilakukan setelah sholat Maghrib hingga isya’.

Dua minggu sebelum Tes Kemampuan dasar dilakukan. P2SB mengadakan BIMBEL (Bimbingan Belajar), BIMBEL ini melibatkan Ustadz/ah mukim yang mumpuni dibidangnya masing-masing. hal ini dilakukan panitia agar santriwan/wati padat mengulang materi yang mereka dapatkan di sekolah sebelumnya secara efisien dan terbimbing, menariknya, tak hanya materi yang TKD saja, tapi ada beberapa pelajaran tambahan seperti, Bahasa Arab dan Inggris, supaya santriwan/wati baru dapat mengasah Bahasa mereka.
Sebelumnya acara ini sudah ditentukan jauh jauh hari oleh P2SB agar tidak berbentrokan dengan kegiatan pondok lainnya, sampai akhirnya ditentukan waktu dan tempat pelaksanaan TKD. Persiapan tempat dilakukan sehari sebelum dilaksanakannya agenda, hal ini dilakukan agar meminimalisir gangguan terhadap agenda-agenda pondok lainnya.