Pembukaan PORSENI 2025- Dari Konsep Yang Unik Hingga Penampilan Yang Enerjik
Al-Mashduqiah, Jum’at 11 Juli 2025, menggelar pembukaan PORSENI (Pekan Olahraga Dan Seni), yang diikuti oleh seluruh santriwan/wati, jajaran asatid wal ustadzah, beberapa pelatih ekstrakulikuler dari luar lembaga, serta keluarga pengasuh, agenda ini dilaksanakan di lapangan pondok pesantren, dari pukul 06.30 WIB hingga pukul 08.22.
PORSENI sendiri merupakan ajang perlombaan yang melibakan ketangkasan, kecekatan, serta kekompakan kelompok, serta mengasah kreatifitas seni rupa, hal ini mengasah keterampilan motorik para santri, sehingga mereka dapat mengembangkan bakat dibidang maisng-masing.

Sebelum acara dimulai, Band putra menampilkan beberapa lagu sebagai praacara dengan M Rehan Nugroho santri kelas 6 SPM Al-Mashduqiah sebagai fokalisnya. Setelah keluarga datang bersama pengiringnya pukul 06.47 WIB, acara pembukaan PORSENI resmi dibuka, hal ini ditandai dengan pembacaan deretan agenda upacara dari pembawa acara menggunakan bahasa inggris.
Ada beberapa hal unik yang di pembukkan PORSENi tahun ini, Antara lain, adanya step revolution dari pemimpin pleton, hal ini dilakukan sebagai bentuk kreatifitas santri, ada juga paskibra (Pasukan Pengibar Bendera) yang berhasil menarik perhatian, bagaimana tidak, mereka memakai atribut pantomime, lengkap dengan riasan wajahnya.
Setelah pengibaran bendera selesai, kini KH, Dr, Mukhlisin Sa’ad, MA. menyampaikan sambutannya sebagai komandan upacara. Diawal sambutan, beliau mengajak agar semua penghuni pondok pesantren untuk selalu bersyukur, sebab hal itu merupakan anugrah dari yang maha kuasa, “Pertama, saya mengajak semuanya untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT, syukur dalam arti nikmat yang diberikan, harus selalu dimanfaa

tkan untuk menambah kebaikan demi kebaikan yang lain.” Ungkap beliau diawal sambutanya sebagai komandan upacara pembukaan PORSENI tahun ini.
Beliau juga memotivasi santrinya untuk tetap sportif disegala situasi, “Melalui pecan olahraga dan seni ini, anak-anakku dilatih untuk menumbuhkan karakter sportifitas. Hidup itu harus sportif, contoh, usaha tidak ada, persiapan ala kadarnya, lalu kalah, lalu kecewa, berarti ia tidak spotif.” Lanjut beliau dalam sambutan tersebut.
Setelah usai menyampaikan sambutan, pembawa acara mempersilahkan, komandan upacara meninggalkan lapangan upacara, dilanjut dengan pemimpin dan pleton barisan.
Acara disambung dengan beberapa penampilan yang didominasi dengan gerakan energik dan penyampaian filosofi.