Khotbah

Pentingnya Persatuan dan Tolong Menolong

Ilustrasi Tolong Menolong sesama manusia
Ilustrasi Tolong Menolong dari Pixabay

اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى عَمَّ الْوُجُوْدَ بِرَحْمَتِهِ. وَ اَفَاضَ عَلَى كُلِّ مَوْجُوْدٍ سِجَالَ نِعْمَتِهِ. وَ عَمَّ الْاَنَامَ بِبَحْرِ جُوْدِهِ وَ كَرَمِهِ. سُبْحَانَهُ لَا نُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْهِ. اِنَّ الْاَمْرَ كُلَّهُ مِنْهُ وَ اِلَيْهِ, لَا اِلَهَ اِلَّا هُوَ اَحْكَمُ حَاكِمٍ وَ اَرْحَمُ رَاحِمٍ. اَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَ تَعَالٰى وَ اَشْكُرُهُ. وَ اَتُوْبُ اِلَيْهِ وَ اَسْتَغْفِرُهُ. مِنْ جَمِيْعِ الذُّنُوْبِ وَالْمَآَثِمِ. وَ اَشْهَدُ اَنْ لآ اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً, مَنْ أَمَنَ بِاللهِ وَ مَلَائِكَتِهِ وَ كُتُبِهِ وَ رُسُلِهِ. وَ اَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ النَّبِىُّ الْاَوَّاهُ. اَلَّذِى لِكُلِّ هَمٍّ مَلْجَأٌ وَ مُسْتَجَارٌ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى آلِهِ وَ اَصْحَابِهِ الطَّيِّبِيْنَ الْاَخْيَارِ.  

أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. 

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا. 

Jamaah Salat Jumat yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Puji dan syukur marilah senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua juga kenikmatan untuk melaksanakan salat Jumat di masjid yang penuh barokah ini. Selanjutnya Khotib berwasiat kepada semua jamaah, khususnya kepada diri Khotib sendiri, marilah kita selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT karena  iman dan taqwa ini merupakan kunci kita menuju syurga-Nya Allah Swt.

Alhamdulillah saat ini kita sedang berada di pertengahan bulan Shafar, tepat pada tanggal 19 Shafar 1444 H / 16 September 2022 M. Hari demi hari, waktu demi waktu telah berlalu di kehidupan kita sebagai hamba Allah, sebagai manusia sosial, manusia yang yang tidak dapat hidup sendiri, manusia ditakdirkan untuk selalu bisa hidup bermasyarakat dan bisa bertahan hidup karena rasa saling membantu dan menolong, menjadi santri yang harus bisa hidup bersama dan beradaptasi di lingkungan sosial kepondokan, saling membantu dan menolong dalam hal kebaikan sehingga terjalin persaudaraan yang baik.

Jamaah Jumat yang berbahagia

Di antara kepentingan manusia yang paling penting adalah persatuan dan tolong menolong. Dan sebaliknya kejelekan yang paling jelek adalah perpecahan dan perselisihan serta sikap acuh dan tidak memperdulikan orang lain.

Sebagai manusia sosial, yang ditakdir mampu agar membantu yang yang tidak mampu, yang lebih tua menyayangi yang muda, yang masih muda menghormati yang tua, yang kuat menolong yang lemah, yang berpangkat mengayomi rakyatnya, rakyat mematuhi pemerintahnya, pemimpin menghormati dan menghargai anggota atau jajarannya, dan begitulah seterusnya.

Jamaah Jumat yang dihormati Allah

Al-kisah pada suatu ketika Mus’ab bin Saad bin Abi Waqqash pernah mengatakan kepada Ayahnya Saad bin Abi Waqqash yang mempunyai anggapan bahwa dirinya itu mempunyai kelebihan harta jika dibandingkan orang-orang yang berada di bawahnya. Saad adalah salah satu sahabat yang dikarunai kekayaan yang banyak dan selalu digunakan untuk kepentingan dakwahnya.

Terkait sikap tersebut, Maka Rasulullah Saw. bersabda yang artinya:

“Tidaklah kalian ditolong dan diberi rezeki melainkan karena orang-orang lemah kalian.”

Maksudnya adalah apa yang kita dapat sekarang terkait rezeki-rezeki Allah, kemudahan Allah, pertolongan Allah dan bantuan orang-orang di sekitar kita yang kadang dianggap bukan siapa-siapa dan tidak mempunyai pengaruh apa-apa, malah mereka itu yang mengantarkan kita saat sakit atau keperluan lainnya dan menjunjung martabat kita di tengah masyarakat.

Terhormat jadi Ulama karena ada masyarakat umum yang masih awam yang perlu ditolong dan dibimbing, bayangkan jika semuanya menjadi ulama, siapa yang menjadi santrinya, semuanya menjadi penceramah, siapa yang akan mengundang dan mendengarkan tausiahnya.

Ada yang terpandang menjadi Umara karena ada masyarakat umum yang memilihnya dan menjadi kewajibannya melayani rakyatnya, bukan minta dilayani apalagi naifnya melakukan tindakan kriminal/korupsi. Sejatinya adalah keberadaan pangkat sosial maupun derajat pekerjaan tersebut tidak akan ternilai apa-apa tanpa manusia sesama lainnya.

Jamaah Jumat yang Dimuliakan Allah SWT

Allah Swt berfirman dalam potongan surat Al-Maidah ayat 2:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ     

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.

Ayat di atas perlu kita pahami agar kita benar-benar sadar bahwa tolong menolong yang benar adalah dalam hal kebajikan dan taqwa kepada Sang Pencipata, bukan dalam hal berbuat dosa dan pelanggaran serta tidak berkompromi dalam hal kejelekan.

Teruntuk Adik-adikku santri Al-Mashduqiah; rajinlah belajar dan istikamahlah beribadah, sebentar lagi penilaian tengah semester akan diadakan, jangan pernah terbersit niat untuk berkompromi dalam kejelekan semisal saling membantu dalam hal mencontek jawaban. Yakinlah bahwa kalian bisa sesuai kemampuannya. Jangan jadikan beban terkait nilai akhir, tapi lalui proses belajar dengan sungguh karena usaha tidak pernah membohongi hasil.

Jamaah Jumat yang Dimuliakan Allah SWT

Pendidikan, ekonomi, kehidupan sosial sempat lumpuh ketika dunia diberi ujian Corona, perlahan aktifitas mulai kembali normal. Dan marilah berdoa bersama-sama; semoga Allah SWT selalu memberikan taufiq dan hidayahnya kepada kita semua dalam menjalani aktifitas kehidupan secara normal, damai dan penuh kebahagian. Aamiin Ya Rabbal Alamiin.

إِنَّ اَحْسَنَ الْكَلَامِ كَلَامُ اللهِ الْمَلِكِ الْعَلَّامِ, وَاللهُ سُبْحَانَهُ وَ تَعَالٰى يَقُوْلُ عَلٰى لِسَانِ نَبِيِّهِ الْاَمِيْنَ.

اعوذ بالله من الشيطان الرجيم : اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ    [الحجرات :10]

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ

فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ.

Khotib: Moh. Affan, M.Pd.

Follow Us On:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *