Rihlah Iqtishadiyah: Santri Kelas Akhir Al-Mashduqiah Menggali Ilmu Bisnis Secara Langsung

Al-Mashduqiah, Senin, 27 Mei 2024 – Santri kelas akhir Pondok Pesantren Al-Mashduqiah mengikuti kegiatan Rihlah Iqtishadiyah yang diselenggarakan oleh K3A (Koordinator Kegiatan Kelas Akhir). Berbeda dengan tahun sebelumnya, kegiatan ini dilaksanakan secara terpisah dari Rihlah Tarbawiyah dan Tanazzuhiyah, memberikan pendekatan yang lebih fokus dan mendalam pada dunia bisnis.
Kegiatan yang dimulai sejak pagi hari ini berlangsung dengan penuh antusiasme. Santri kelas akhir diberangkatkan ke tempat usaha sesuai dengan kelompok masing-masing dengan diantar kendaraan elf secara bergantian. Setiap kelompok didampingi oleh pembimbing dari guru yang menemani selama kunjungan. Tempat yang dikunjungi antara lain ternak kambing di Krejengan, kerajinan batik di Krejengan dan Sidomukti, bisnis sale pisang di Pajarakan, jual tanaman hias di Gending, dan ternak burung puyuh di Besuk.
Ust. Abdul Hafidz Riady, S.E., selaku Koordinator K3A, menjelaskan dalam wawancara bahwa perubahan format ini didasarkan pada evaluasi pelaksanaan tahun sebelumnya. “Dengan dibuat kelompok kecil dan melakukan kunjungan yang berbeda-beda, diharapkan mudah untuk ditiru oleh santri. Selain itu, metode ini dapat memberikan tukar pengalaman antar kelompok, sehingga santri dapat mengetahui banyak hal dalam dunia bisnis,” ujarnya.
Dalam setiap kunjungan, santri mendapatkan kesempatan untuk berdialog langsung dengan para pelaku usaha, mendengarkan cerita sukses mereka, serta memahami tantangan yang dihadapi dalam menjalankan bisnis. Kegiatan ini bukan hanya sekadar kunjungan, melainkan santri juga diminta untuk membuat laporan tertulis sebagai bentuk dokumentasi dan refleksi atas pengalaman yang didapat.

Salah satu peserta rihlah, Moh. Zainullah, menyampaikan kesannya setelah mengikuti kunjungan ke ternak kambing di Krejengan. “Saya belajar banyak tentang bagaimana mengelola usaha ternak kambing. Ini pengalaman yang sangat berharga dan memberi saya motivasi untuk menjadi peternak kambing di masa depan,” ujarnya.
Di lain tempat, Jamilia Audarika Sari yang mengikuti kunjungan ke kerajinan batik di Krejengan, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat menyenangkan. “Ini bukan hanya belajar teori, tapi langsung ke lapangan sekaligus praktik. Saya diminta untuk praktik melukis batik dengan tangan saya sendiri, dan hasilnya bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Sangat berkesan,” ungkapnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang lebih besar dan lebih mudah diterapkan oleh santri Pondok Pesantren Al-Mashduqiah. Selain memberikan wawasan dan pengalaman nyata dalam dunia bisnis, kegiatan ini juga merupakan bentuk komitmen pondok pesantren untuk memberikan pendidikan yang nyata dan komprehensif kepada santrinya.