Masa Orientasi Santri Baru Tahun Pelajaran 2022/2023

Al-Mashduqiah – Pada tahun ini pondok pesantren Al-Mashduqiah menggelar acara perdana MOS (Masa Orientasi Santri) atau OSABAR (Orientasi Santri Baru) yang digelar sejak hari Selasa (19/07) sampai dengan hari Rabu (20/07). Acara ini bertujuan sebagai pengantar perkenalan santri baru untuk mengenal pesantren mereka lebih dekat, terutama dengan musyrif atau pembimbing marhalah yang berasal dari guru pengabdian tahun 2022. Pembimbing yang berasal dari guru pengabdian pertama ini layaknya Orang tua mereka selama di pesantren, para Ustadz dan Ustadzah siap membimbing, mengayomi dan mendidik mereka selama 24 jam di pesantren.
Acara ini digelar di Gedung Graha Insana lantai 2, Orientasi Santri Baru berjalan selama 1 hari dua malam dan dibagi menjadi 6 sesi. Sesi pertama dimulai dari setelah salat Isya’, di sesi pertama ini berisi sambutan dan pembukaan secara resmi oleh pengasuh pondok pesantren Badridduja wilayah Al-Mashduqiah, KH. Dr. Mukhlisin Sa’ad, MA. yang diwakili oleh Ust. Mahfudz Yusuf. M. Pd. selaku Direktur Madaris. Beliau membuka dan meresmikan acara ini secara simbolis dengan pemotongan pita.
Sesi yang kedua adalah penyampaian materi pengantar pesantren dan marhalah oleh Ust. Hasby Ilman Hafid. Ia menyampaikan bahwa Al-Mashduqiah sebagai pesantren modern memilki ciri khas yang mencolok dan berbeda dengan pesantren Salaf. Salah satunya adalah solidaritas angkatan atau marhalah setelah tamat/lulus dari pesantren. Di pesantren Salaf, setelah mereka tamat dari pesantren terkadang masih tidak mengenal seluruh teman-teman satu angkatannya, berbeda dengan pesantren modern yang mempunyai solidaritas dan persahabatan yang kuat sewaktu menjadi santri bahkan Ketika mereka sudah lulus dan menjadi Abituren nantinya.
Selanjutnya adalah sesi ketiga yang berisi tentang ta’aruf atau perkenalan satu per-satu ustadz dan ustadzah kepada santriwan/wati baru. Para santri juga diperkenankan untuk bertanya sepuas mereka mengenai pribadi ustadz dan ustadzah, ada juga yang bercerita dan berbagi pengalaman mereka sewaktu menjadi santri dulu bahkan berbagi pengalaman lucu dan kocak. Acara Pembukaan, sesi pertama dan kedua ini berakhir pada pukul 21.30 WIB.


Sesi Keempat digelar esok harinya atau bertepatan pada hari Rabu (20/07), sesi ini digelar sehabis salat Ashar sampai pukul 16.30 WIB. Panitia mengundang Ust. Nur Ahmad Silsila. S. Sy. untuk memberikan materi mengenai kiat-kiat menjadi santri Al-Mashduqiah yang berdisiplin dan produktif. Panitia memilih beliau karena memiliki pengalaman di bidang Pengasuhan Santri selama 7 tahun.
Pada malam harinya atau sesi yang kelima, mereka diberi ‘suntikan’ motivasi dan semangat oleh Pak Bachtiar Rifa’ie selaku motivator handal sekaligus guru aktif di Pesantren. Pak Bach (sapaan akrabnya) mengungkapkan para santrwan/wati yang dimasukkan ke pesantren oleh orang tuanya bukan sebuah musibah melainkan sebuah anugrah yang patut disyukuri, karena ketika mereka masuk pesantren sebenarnya hidup mereka mulai ditata dengan mandiri. “Habiskan lah waktu kegagalanmu sekarang! Maka kau akan menikmati waku kesuksesanmu kelak.”
Tak hanya motivasi, para santriwan/wati baru juga diberikan renungan mengenai perjuangan kedua Orang tua. Banyak dari para santri yang seseunggukan dan menangis, terutama santriwati. Acara yang terakhir adalah menyanyikan lagu Nasyid dengan judul Ternyata di Sini Indah bersama-sama dengan suasana gembira dan semangat baru. Tak lupa, di akhir acara seluruh peserta dan pembimbing berfoto bersama sebagai dokumentasi dan kenang-kenangan.[Hasby_Hafid]