Silaturahmi FKPM dan FPAG di Universitas Darussalam Gontor: Al-Mashduqiah Memperkuat Sistem dan Nilai Pendidikan Muadalah

Gontor, 27 Juli 2024 – Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mashduqiah menghadiri acara Silaturahmi FKPM (Forum Komunikasi Pesantren Muadalah) dan FPAG (Forum Pesantren Alumni Gontor) di Universitas Darussalam Gontor. Acara yang berlangsung selama tiga hari ini, mulai tanggal 26 hingga 28 Juli, dihadiri oleh Pengasuh dan Pimpinan Pesantren yang tergabung dalam FKPM dan FPAG. Mendampingi Pengasuh, hadir pula Ust. Ahmad Tijani, M.Pd., Direktur HAMIM, serta Ust. M. Saifillah, S.Sos., Kepala Staf Pengasuhan Santri.

Acara silaturahmi ini diawali dengan seremonial pembukaan pada hari Sabtu, 27 Juli 2024, di Auditorium Utama Universitas Darussalam Gontor, yang dihadiri oleh 130 pesantren anggota FPAG. Dalam sambutannya, Ust. Dr. H. Agus Budiman, M.Pd., Sekretaris Jenderal FKPM, mengucapkan terima kasih atas kehadiran para pimpinan pesantren. Beliau melaporkan bahwa FKPM telah mencatat lebih dari 1.200 pondok alumni Gontor.

Ketua Umum FPAG, K.H. Dr. Zulkifli Muhadli, SH., MM., dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi tinggi atas kesadaran alumni bergabung dengan FPAG. Namun, beliau menegaskan bahwa menjadi anggota FPAG harus disertai dengan komitmen menjadi Muadalah Muallimin, sesuai cita-cita trimurti. Beliau juga menginformasikan bahwa dari ribuan pesantren yang tergabung dalam FPAG, 89 pesantren telah bermuadalah menjadi muallimin atau KMI.

Selanjutnya, Prof. Dr. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi, MA., Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor dan Ketua Umum FKPM, menyampaikan optimismenya bahwa jumlah pesantren yang tergabung dalam FPAG akan terus meningkat dan mencapai target 100 muadalah pada 100 tahun Gontor, bahkan mungkin hingga 200.

Acara silaturahmi ini juga diisi dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Prof. Dr. K.H. Hamid Fahmi Zarkasyi, MA., M.Phil. Beliau mengangkat tema “Strategi Implementasi Sistem dan Nilai Gontory bagi Pondok Alumni.” Dalam orasinya, beliau menjelaskan pentingnya mempertahankan dan memperjuangkan nilai-nilai Gontory untuk mencapai cita-cita luhur Gontor dalam mencetak ulama intelek dan menciptakan peradaban yang beradab. Sebagai Rektor Universitas Darussalam Gontor, beliau berkomitmen untuk memberikan bantuan dan pendampingan kepada pondok alumni yang memiliki perguruan tinggi. Beliau bercita-cita agar pada 100 tahun Gontor yang kedua, akan lahir 100 universitas melalui pondok alumni, menjadikan UNIDA sebagai contoh sistem perkuliahan yang berbasis pesantren.

Kehadiran Pondok Pesantren Al-Mashduqiah dalam acara tersebut merupakan langkah untuk memperkuat program pendidikan muadalah yang telah dipilih. Prof. Amal Fathullah Zarkasyi menyampaikan bahwa kebijakan Menteri Pendidikan Mas Nadiem Makarim, tentang penghapusan jurusan di lembaga pendidikan menengah sejalan dengan sistem yang sudah berjalan di Satuan Pendidikan Muadalah, yang memberikan akses luas bagi santri untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

“Kita akan terus mendorong kegiatan sosialisasi kepada masyarakat agar SPM (Satuan Pendidikan Muadalah) dapat diterima dan dipercaya,” ujar K.H. Dr. Mukhlisin Sa’ad, MA.

Pada malam harinya, acara dilanjutkan dengan Ground Breaking BPPM (Balai Pertemuan Pondok Modern) Gontor. Dalam kesempatan tersebut, K.H. Hasan Abdullah Sahal memberikan pesan dan nasihat penuh semangat kepada para pimpinan pesantren. Beliau menekankan pentingnya memiliki jiwa yang besar, harapan yang maju, dan cita-cita yang tinggi agar pesantren dapat menyelematkan generasi umat dan Islam serta menjadi generasi penerus perjuangan.

Dengan semangat kebersamaan dan sinergi yang terjalin dalam acara ini, diharapkan seluruh pesantren anggota FKPM dan FPAG terus berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama dalam pendidikan dan pengembangan umat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *